Nomor seri produk (product serial number) adalah nomor unik yang menandai setiap
produk. Artinya unik adalah tidak bakal ada nomor yang kembar (kecuali ada
pemalsuan nomor). Tidak setiap produk memiliki nomor seri. Biasanya hanya
produk yang nilainya mahal (material) yang diberi nomor seri. Contoh produk
yang memiliki nomor seri adalah sebagai berikut.
1.
Komputer.
2.
Kamera.
3.
Televisi.
4.
Printer.
Dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, apakah
seorang programer perlu memperhitungkan nomor seri ini? Menurut penulis, ya, nomor seri perlu direkam. Lebih
jelasnya, silahkan simak uraian berikut ini.
Gardian Photo menjual kamera ke pelanggan. Kamera yang
dijual disertai dengan satu tahun garansi pabrik dan tambahan satu tahun untuk
garansi servis dari toko. Gardian Photo memberikan ekstra garansi (berupa
servis gratis untuk tahun kedua) dengan harapan garansi ekstra ini dapat
menjadi pemicu untuk mendongkrak penjualan kamera Gardian.
Artinya garansi toko adalah, jika kamera yang Gardian jual
ada yang rusak, maka Gardian Photo akan bertanggung jawab untuk memperbaiki
kamera tersebut. Yang menjadi masalah, kamera tersebut tidak hanya dijual
melalui Gardian Photo. Toko lain juga boleh menjual kamera dengan merk yang
sama persis. Pertanyaan lanjutnya adalah, bagaimana Gardian bisa tahu bahwa
kamera rusak yang dikembalikan ke Gardian Photo adalah kamera yang memang
dijual oleh Gardian Photo? Bagaimana jika konsumen yang membeli kamera dari
toko lain juga mencoba ikut menikmati garansi ekstra yang ditawarkan Gardian
Photo?
Dalam hal ini, nomor seri kamera yang unik dapat menjadi
alat bantu yang andal. Gardian Photo harus merekam nomor seri kamera yang
dijual dalam database. Dengan demikian, setiap kamera rusak yang dikembalikan
ke Gardian Photo dapat dicek terlebih dahulu, apakah kamera ini dulu dibeli
dari Gardian Photo atau tidak.
No comments:
Post a Comment