Salah satu tujuan perusahaan menerapkan sistem pengendalian adalah untuk mencegah kecurangan (fraud). Kecurangan pada dasarnnya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar.
1. Kecurangan laproan keuangan
2. Kecurangan berupa pencurian aset perusahaan atau pemanfaatan aset perusahaan untuk kepentingan selain kepentingan perusahaan.
Kecurangan laporan keuangan biasanya dilakukan di level manager. tujuan utama dari kecurangan ini bukanlah untuk mengambil harta kekayaan organisasi secara langsung. Kecurangan ini lebih berupa niat untuk mempercantik (merekayasa) laporan keuangan agar kondisi perusahaan tampak lebih baik dari realita yang sebenarnya. Sebagai contoh, untuk membuat laba perusahaan lebih tinggi, manajer (tentu dengan berkolusi dengan bagian akuntansi) membuat piutang palsu . Satu piutang, tanpa konsumen. Jadi. piutang yang sebenarnya tidak akan pernah dilunasi oleh konsumen ..... namanya juga piutang palsu. Jurnal untuk membuat piutang palsu ini akan membuat laba perusahaan lebih tinggi dan aset perusahaan lebih tinggi. Jadi, perusahaan tampak lebih kaya dan lebih profit dari realita yang sebenarnya.
Mengapa manajer melakukan kecurangan laporan keuangan? Kesuksesan organisasi yang dia pimpim menentukan pridenya, bonus yang akan diterima dan lain sebagainya. Oleh karena itu, manajer tidak ingin publik tahu bahwa perusahaan yang dia kelola rugi .... Lebih lagi, jika kinerja perusahaan akan menentukan bonus akhir tahun ............. manajer lebih tergoda untuk melakukan window dressing laproan keuangan agar dia memeproleh bonos (yang sebenarnya tidak akan dia dapat jika laporan keuangan tidak dimake up .... atau tampil sesuai realita).
Danmpak window dressing bisa sangat mengerikan . Kasus Enron merupakan salah satu bencana terbesar dlaam sejarah akuntansi. Window dressing dalam laporan keuangan Enron mengantarkan Enron pada kehancuran dan menyebabkan satu KAP (level dunia) harus ditutup..
No comments:
Post a Comment