Definisi Batch Control Total mungkin agak rumit dimengerti. Lebih baik apa arti batch control total dijelaskan melalui ontoh saja. Sebagai contoh, misalkan sebuah perusahaan tidak menggunakan sistem penjualan online. Jadi, faktur penjualan akan dientry setiap akhir hari. Dalam kasus seperti ini, maka pencatatan transaksi perusahaan disebut sistem batch (bukan sistem online). Jadi, setiap akhir hari, sekelompok faktur akan diinputkan sekaligus.
Misalkan, pada suatu hari ada 5 buah faktur, yaitu faktur 11010, 11011, 11012, 11013, dan 11014. Sebelum petugas menginputkan data, petugas akan menjumlahkan nilai penjualan dalam kelima faktur tersebut dan menjumlahkan kelima nomor seri faktur (55060). Jumlah lima nomor urut faktur ini memang bukan jumlah yang memiliki makna. Nanti kita akan lihat apa gunanya jumlah nomor urut ini. Berikutnya, petuigas akan mulai menginputkan kelima faktur tersebut. Sebelum proses simpan, aplikasi akan dibuat otomatis menghitung total penjualan dan total nomor urut faktur yang diinputkan. Hasil hitungan komputer tidak ditampilkan dil layar. User akan diminta menginputkan hasil hitungan user. Komputer akan membandingkan hasil hitungan user dengan hasil hitungan komputer. Jika berbeda, komputer memberi informasi bahwa hasil hitungan aplikasi dan hitungan manual berbeda. Perbedaan ini bisa mengindikasikan ada faktur terlewat diinput atau user melakukan kesalahan penjumlahan. Jadi, pengendalian batch control total ini berguna untuk memastikan bahwa faktur diinputkan lengkap dan benar.
No comments:
Post a Comment