Berikut disajikan pengendalian aplikasi input yang lazim diterapkan dalam suatu peranti lunak.
- Otorisasi. Otorisasi membatasi orang yang dapat mengakses data atau mengakses aplikasi tertentu.Otorisasi ini dapat diterapkan melalui penggunaan nama login dan pasword.
- Approval (persetujuan). Transaksi dapat diproses lebih lanjut, setelah adanya approval dari pihak yang berwenang.
- Menandai dokumen yang sudah diinput agar tidak terjadi penginputan ganda dari satu dokumen yang sama.
- Pengecekan format. Memastikan bahwa pengguna menginputkan data sesuai dengan tipe data yang benar. Sebagai contoh, field nama tentunya tidak boleh memuat data selain alafabet dan field tanggal mestinya tidak akan menerima inputan selain tanggal..
- Pengecekan kelengkapan user dalam menginput data. Misalkan, untuk setiap konsumen baru harus ada alamat dan nomor telpon. Oleh karena itu, jika pengguna tidak mengisi field alamat dan nomor telpon, maka penambahan user baru tersebut tidak dapat disimpan.
- Test reasonableness. Maksudnya, kebenaran data yang diinput dibandingkan dengan satu nilai yang wajar. Sebagai contoh, dalam satu minggu seorang karyawan, maksimum bisa lembur 18 jam (setelah mereka bekerja selama 40 jam.). Jadi, jika karyawan bagian personalia keliru menginputkan jam lembur lebih dari 18 jam, maka program dapat dibuat untuk menampilkan warning bahwa total jam lembur diluar kewajaran. Transaksi mungkin akan tetap diterima dan diproses, tetapi, komputer dapat dibuat otomatis menghasilkan exception report kepada atasan yang terkait.
- Validity Cek. Cek yang berguna untuk memastikan bahwa user menginputkan data yang valid. Valid dalam artian, sesuai dengan sumber data di master file. Perancang sistem dapat menggunakan listbox untuk memaksa user memilih dari alternatif yang tersedia.
- Readback. Meminta konfirmasi dari pengguna untuk mengecek kembali data yang telah diinputkan.
- Batch control total.
No comments:
Post a Comment