Dekomposisi sistem merupakan satu hal yang penting dalam perancangan sistem informasi akuntansi suatu perusahaan. Dekomposisis sistem adalah memecah sistem menjadi sub sistem. Dekomposisi sistem ini mempermudah analis dan perancang sistem untuk melihat dan mengevaluasi sistem perusahaan yang rumit dan kompleks.
Salah satu cara medekomposisi sistem yang paling mudah adalah dengan memilahnya menjadi:
1. Siklus penjualan dan penerimaan kas
2. Siklus pembelian dan pengeluaran kas (yang dapat didekomposisi lagi menjadi)
2.a. Siklus Pembelian Barang Dagangan
2.b. Siklus Pembayaran Utang
2.c. Siklus Penggajian
2.d. Siklus Pembelian Aset tetap
2.e. Siklus Kas Kecil
3. Siklus produksi
4. Siklus buku besar
Siklus penjualan dan penerimaan kas juga acapkali dapat didekomposisi lagi sesuai dengan kondisi setiap perusahaan. Sebagai contoh, di swalayan, siklus ini akan terdiri dari siklus penjualan tunai saja. Sedangkan di pabrik manufaktur yang melayani penjualan ke distributor, siklus ini akan terdiri dari siklus penjualan kredit dan siklus penerimaan kas.
Dalam beberapa perusahaan, siklus penjualan dan penerimaan kas ini bisa jadi namanya sama sekali tidak terkait dengan kata penjualan. Seperti dalam kasus universitas. Untuk mengetahui apa yang termasuk dalam siklus penjualan, identifikasi saja semua siklus yang menyebabkan ada kas masuk bagi universitas tersebut, seperti.
1. KRS (Kartu Rencana Studi) dan Pembayaran SKS oleh Mahasiswa.
2. Pembayaran uang semester.
3. Pembayaran uang gedung.
4. Penerimaan donasi dan hibah.
Demikian juga di rumah sakit, kita tidak akan menemukan istilah penjualan. Sama seperti dalam kasus universitas, kita mesti mengidentifikasi semua unit yang menyebabkan kas masuk.
No comments:
Post a Comment